Recent Blog post

Archive for Mei 2020

A.   Letak dan  Luas Indoneisia

 

1.   Letak Indonesia

    Letak suatu tempat di permukaan bumi tidak hanya sekadar posisi suatu objek di             permukaan bumi, tetapi juga karakteristik yang ada pada tempat tersebut. Setiap              tempat akan menunjukkan perbedaan dengan tempat lainnya di permukaan bumi.         Karakteristik tempat tersebut dapat diidentifikasi bersuhu rendah berupa dataran tinggi    atau pegunungan, sebagai masyarakat bekerja dibidang perkebunan.

    a.         Letak Astronomis Indonesia



                    Sumber: berbagireviews.com

 

Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Garis lintang digunakan untuk pedoman pembagian iklim, sedangkan garis bujur digunakan untuk pedoman pembagian waktu. Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95° BT – 141° BT dan 6° LU - 11° LS. Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5° LU dan 23,5° LS.




Sumber: www.google.com

Garis Lintang adalah garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Berdasarkan garis lintang 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan), Indonesia berada di wilayah dengan iklim tropis yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1)     curah hujan tinggi

2)     terdapat hutan hujan tropis yang luas

3)     sinar matahari sepanjang tahun

4)     kelembaban udara yang tinggi

     Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Garis bujur berdampak pada waktu setempat suatu negara. Garis bujur 0berada di Greenwich. Indonesia berada di garis bujur 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur). Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki tiga daerah waktu, yaitu:

1)    Waktu Indonesia bagian Barat (WIB)

Daerah yang berada di Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu +7 terhadap GMT (Greenwich Mean Time). Wilayah-wilayahnya antara lain Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

2)     Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA)

Wilayah Indonesia tengah memiliki selisih waktu +8 terhadap GMT (Greenwich Mean Time). Wilayah-wilayahnya antara lain Bali, Nusa Tengara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.

3)    Waktu Indonesia bagian Timur (WIT)

Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu +9 terhadap GMT (Greenwich Mean Time). Wilayah-wilayahnya antara lain Kepulauan Maluku, Papua, Papua Barat, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.

 


    Gambar Peta Pembagian waktu

    Sumber: sar-syifa.com


b.  Letak Geografis

Letak geografis adalah letak suatu negara di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra. Benua yang mengapit Indonesia adalah Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua Australia yang terletak di sebelahselatan Indonesia. Samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra Pasifik di sebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia.





                        Sumber:referensiana.com

 

Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut :

1)    Sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina dan Laut Cina Selatan.

2)    Sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan Samudra Hindia.

3)    Sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.

4)    Sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.

 

 

Pengaruh posisi geografis bagi Indonesia:

1)     Indonesia dilalui oleh angin mansoon

2)     Indonesia menjadi negara yang potensi perekonominya baik sebab negara-negara lain menjadikan Indonesia sebagai titik Industri.

3)     Indonesia memiliki kebudayaan lain yang beragam dan khas.

Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan Alam Indonesia merupakan negara kepulauan yang merupakan pertemuan dua samudra besar (Samudra Pasifik dan Samudra Hindia) dan diapit daratan luas (Benua Asia dan Australia). Hal itu berpengaruh terhadap kondisi alam.

1)      Wilayah Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan.

2)      Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini menyebabkan musim kemarau dan musim hujan di Indonesia.

Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan Penduduk Karena Indonesia terletak pada posisi silang (cross position) antara dua benua dan dua samudra, maka pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.

1)      Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama.

2)      Indonesia terletak di antara negara-negara berkembang, sehingga memiliki banyak mitra kerja sama.

3)      Lalu lintas perdagangan dan pelayaran di Indonesia cukup ramai, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia dan menambah sumber devisa negara.

 

c.    Letak Geologis

 Letak geologis adalah letak suatu daerah atau negara berdasarkan keadaan batuan-batuan yang terdapat pada tubuh bumi.

Berdasarkan dari keadaan geologinya Wilayah Indonesia dibedakan dalam 3 Daerah Dangkalan. Dangkalan adalah daratan yang terdapat di dalam laut yang menghubungkan suatu wilayah dengan daratan yang sangat luas (benua). 

1)    Dangkalan Sunda adalah daratan di dalam laut yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian barat dengan benua Asia.

2)    Dangkalan Sahul adalah daratan di dalam laut yang menghubungkan Indonesia bagian timur dengan benua Australia.

3)    Daerah antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul yang merupakan daratan yang terletak di wilayah tengah Indonesia antara Dangkalan Sunda dan Sahul.





                               Gambar Peta Letak Geologis

                                Sumber:Zonageograp.blongspot.com

 Dampak dari letak geologis Indonesia tersebut, antara lain sebagai berikut :

1)     Indonesia memiliki banyak gunung berapi

2)     Wilayah Indonesia termasuk daerah yang labil dan sering mengalami gempa bumi tektonik dan vulkanik

3)     Di dalam perut bumi wilayah Indonesia terdapat banyak kandungan bahan tambang, seperti minyak bumi, emas, timah, bauksit, dan batu bara.

4)     Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian pegunungan muda Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik

5)     Laut di bagian Indonesia barat dan lndonesia timur dangkal, di Indonesia tengah lautnya dalam

 

2.      Luas Indonesia

Letak Indonesia yang startegis juga memiliki luas wilayah yang tergolong besar. Badan Informasi Geospasial (BIG) menyebutkan wilayah Indonesia terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan perairan seluas 3.257.483 km2. Jika dibandingkan dengan wilayah lainnya, maka luas wilayah Indonesia (daratan dan lautan) kurang lebih sama dengan Eropa atau hampir sama dengan Amerika Serikat atau Australia. Daratannya terdiri atas 17.504 pulau yang  menjadikannya sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Banyaknya pulau membuat garis pantainya juga sangat besar yaitu mencapai 99.030 kilometer.

Indonesia  dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, jadi bisa dianggap Indonesia itu negara yang luas. Seperti misalnya Indonesia, yang ternyata jauh lebih luas dibandingkan dengan luas Eropa Barat, yang terdiri dari 11 negara, yaitu Inggris, Jerman, Belgia, Prancis, Liechtenstein, Luksemburg, Monako, Belanda, Inggris, Irlandia dan Swiss.

Selain itu,  Indoensia merupakan negara yang memiliki luas 5.193.250 km2 mencakup daratan lautan sehingga sebagai negara terluas ke-7 di dunia setelah Rusia, Kanada, Amerka Serikat, China, Brazil dan Australia. Adapun luas pulau Kalimantan ternyata lebih luas dari negara Spanyol, bahkan luasnya mencapai dua kali luas negara Inggris.


Letak dan Luas Indonesia

Selasa, 19 Mei 2020
0

Silahkan klik soal dibawah ini untuk belajar
Soal Interaksi Antar Ruang Kelas 7

Selamat mengerjakan semoga sukses
Aamiin





Soal Interaksi Antarruang kelas 7

Jumat, 08 Mei 2020
0



Silahkan Scan atau klik link diatas untuk mengerjakan soal
Selamat mengerjakan semoga sukses
Aamiin

Soal Latihan PAT Kelas 8

RINGKASAN MATERI

Manusia, Tempat dan Lingkungan

A.   Pengertian ruang dan Interaksi antarruang

1.    Pengertian Ruang

Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal. Ruang mencakupi berbagai hal diantaranya adalah udara, lapisan atmosfer, perairan (laut, sungai, dan danau), di bawah permukaan bumi (air dan tanah), dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Batas ruang adalah tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Setiap ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dan wilayah lainnya. Tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya sama persis antara satu dan lainnya. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan antarruang di permukaan bumi. Indonesia sebagai suatu wilayah di permukaan bumi juga memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan wilayah lainnya. Dengan adanya perbedaan karakteristik ruang di permukaan bumi, maka setiap ruang dapat memiliki keterkaitan dengan ruang lainnya.
2.    Interaksi Antarruang
Interaksi antarruang dapat berupa pergerakan orang, barang, informasi dari daerah asal  menuju daerah tujuan. Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan lain-lain.
3.    Bentuk – Bentuk Interaksi Antar Ruang
Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan lain-lain.
Interaksi dapat terjadi dalam bentuk perjalanan menuju tempat kerja, migrasi (perpindahan penduduk), perjalanan wisata, pemanfaatan fasilitas umum, pengiriman informasi atau modal, perdagangan internasional, dan lain-lain.
Bentuk – bentuk interaksi antar ruang antara lain :
    1.        Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk adalah Interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia, contohnya emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk antar wilayah untuk bekerja atau wisata.
    2.        Komunikasi
Komunikasi adalah interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi, contohnya pengiriman informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti membaca berita, melihat tayangan televisi, internet dan lain-lain.
    3.        Transportasi
Transportasi adalah interaksi melalui perpindahan barang atau energi, contohnya pengakutan barang, pergadangan dan lain-lain.
Interaksi dapat terjadi dalam bentuk perjalanan menuju tempat kerja, migrasi, perjalanan wisata, pemanfaatan fasilitas umum, pengiriman informasi atau modal, perdagangan internasional, dan lain-lain. Interaksi dalam bentuk pergerakan manusia disebut mobilitas penduduk, interaksi melalui perpindahan gagasan dan informasi disebut komunikasi, sedangkan interaksi melalui perpindahan barang atau energi disebut transportasi. Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.

    4.        Faktor-Pendorong Interaksi Antarruang
Ada beberapa kondisi pendorong interaksi antarruang yang saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability)
a.   Saling Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.


           
                                                    Gambar Saling melengkapi antara sayuran dan ikan
                                                    Sumber: Tribunnews.com
b.   Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya, Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah.
                            
 
Sumber: google.com
c.   Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
Pengangkutan barang dan orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tidak akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran kewilayah B.

Pembelajaran IPS Terpadu

Kamis, 07 Mei 2020
0

- Copyright © IPS HEBAT - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -