Kamis, 07 Mei 2020
RINGKASAN
MATERI
Manusia,
Tempat dan Lingkungan
A.
Pengertian
ruang dan Interaksi antarruang
1.
Pengertian Ruang
Ruang
adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian
yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal. Ruang mencakupi berbagai hal
diantaranya adalah udara, lapisan atmosfer, perairan (laut, sungai, dan danau),
di bawah permukaan bumi (air dan tanah), dan batuan sampai pada lapisan
tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau
makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Batas ruang adalah tempat dan
unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Setiap
ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu
wilayah dan wilayah lainnya. Tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya
sama persis antara satu dan lainnya. Karateristik inilah yang kemudian
menciptakan keterkaitan antarruang di permukaan bumi. Indonesia sebagai suatu
wilayah di permukaan bumi juga memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda
dengan wilayah lainnya. Dengan adanya perbedaan karakteristik ruang di
permukaan bumi, maka setiap ruang dapat memiliki keterkaitan dengan ruang
lainnya.
2.
Interaksi
Antarruang
Interaksi
antarruang dapat berupa pergerakan orang, barang, informasi dari daerah
asal menuju daerah tujuan. Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan
suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah
laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui
kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi
tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita,
melihat tayangan di televisi dan lain-lain.
3.
Bentuk – Bentuk Interaksi Antar Ruang
Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya
timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak
langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika
seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui
berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan
lain-lain.
Interaksi dapat terjadi dalam bentuk perjalanan menuju tempat kerja,
migrasi (perpindahan penduduk), perjalanan wisata, pemanfaatan fasilitas umum,
pengiriman informasi atau modal, perdagangan internasional, dan lain-lain.
Bentuk – bentuk interaksi antar ruang antara lain :
1.
Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk adalah
Interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia, contohnya emigrasi,
imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk antar wilayah untuk
bekerja atau wisata.
2.
Komunikasi
Komunikasi adalah interaksi
melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi, contohnya pengiriman
informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti membaca berita,
melihat tayangan televisi, internet dan lain-lain.
3.
Transportasi
Transportasi adalah interaksi melalui perpindahan
barang atau energi, contohnya pengakutan barang, pergadangan dan lain-lain.
Interaksi
dapat terjadi dalam bentuk perjalanan menuju tempat kerja, migrasi, perjalanan
wisata, pemanfaatan fasilitas umum, pengiriman informasi atau modal,
perdagangan internasional, dan lain-lain. Interaksi dalam bentuk pergerakan manusia
disebut mobilitas penduduk, interaksi melalui perpindahan gagasan dan informasi
disebut komunikasi, sedangkan interaksi melalui perpindahan barang atau energi
disebut transportasi. Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan
interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah dari keuntungan yang
diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja karena penghasilannya
mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.
4.
Faktor-Pendorong
Interaksi Antarruang
Ada
beberapa kondisi pendorong interaksi antarruang yang saling bergantung yang
diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity),
kesempatan antara (intervening
opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability)
a. Saling
Melengkapi (complementarity atau Regional
Complementary)
Kondisi
saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang
dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan
wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan
wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus),
maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas
perdagangan atau jual beli.
Gambar Saling melengkapi antara sayuran dan ikan
Sumber: Tribunnews.com
b. Kesempatan
Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi
yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan.
Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan faktor
jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya, Wilayah A biasanya
membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian diketahui ada wilayah C yang juga
penghasil ikan. Karena Wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos
transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih
membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B
melemah.
Sumber:
google.com
c. Kemudahan
Transfer (Transfer Ability)
Pengangkutan barang dan orang memerlukan
biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah
dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu
tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tidak akan
terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung
pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan
daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan
mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga
akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A
ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak
bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran kewilayah B.